Thursday, 14 August 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Dolar AS Jatuh ke Level Terendah Dua Minggu
Wednesday, 13 August 2025 18:52 WIB | US DOLLAR |DOLLAR

Dolar AS turun ke level terendah dua minggu pada Rabu(13/8) setelah data inflasi AS yang jinak memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve bulan depan. Upaya Presiden Donald Trump untuk memperluas pengaruhnya terhadap institusi AS juga ikut melemahkan mata uang tersebut.

Indeks dolar, yang mengukur kinerja mata uang AS terhadap sekeranjang mata uang utama, turun ke 97,62 - terendah sejak 28 Juli - memperpanjang penurunan 0,5% pada Selasa. Terakhir, indeks dolar tercatat turun 0,3% di level 97,70. Data yang dirilis Selasa menunjukkan harga konsumen AS naik tipis pada Juli, sesuai perkiraan, dan dampak tarif besar-besaran Trump terhadap harga barang sejauh ini masih terbatas.

Investor yang mengantisipasi pemangkasan suku bunga Fed segera memasukkan harga dengan kemungkinan 98% bahwa bank sentral akan melonggarkan kebijakan bulan depan, menurut data LSEG. Kepercayaan investor terhadap dolar juga terkikis setelah juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, mengatakan pada Selasa bahwa presiden sedang mempertimbangkan gugatan terhadap Ketua Fed Jerome Powell terkait pengelolaan renovasi kantor pusat bank sentral di Washington. Trump telah lama berselisih dengan Powell dan berulang kali mengkritiknya karena tidak segera menurunkan suku bunga.

Michael Pfister, analis valas di Commerzbank, mengatakan perkembangan politik ini mengingatkan pada negara-negara otoriter, di mana kepala lembaga statistik atau bank sentral diganti dan data penting dihentikan atau dimanipulasi. "Saya tidak mengatakan ini pasti akan terjadi di sini. Tapi perkembangan beberapa hari dan minggu terakhir tidak membuat saya optimistis tentang masa depan, atau tentang dolar AS," kata Pfister.

Trump juga menyerang CEO Goldman Sachs, David Solomon, dengan mengatakan bahwa bank tersebut salah memprediksi tarif AS akan merugikan ekonomi. Trump mempertanyakan apakah Solomon pantas memimpin lembaga Wall Street tersebut.

Di tempat lain, pelemahan dolar mendukung penguatan euro dan sterling. Euro terakhir naik 0,4% menjadi $1,1719, sempat menyentuh level tertinggi sejak 28 Juli. Poundsterling juga naik 0,5% menjadi $1,3570, sempat mencapai level tertinggi sejak 24 Juli. Data Selasa menunjukkan pasar tenaga kerja Inggris kembali melemah meski pertumbuhan upah tetap kuat, menegaskan alasan Bank of England berhati-hati dalam memangkas suku bunga.

Dolar Australia naik 0,4% menjadi $0,6556, sementara dolar Selandia Baru naik 0,6% menjadi $0,5989. Bank Sentral Australia pada Selasa memangkas suku bunga sesuai perkiraan dan memberi sinyal bahwa pelonggaran kebijakan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mencapai target inflasi dan ketenagakerjaan di tengah perlambatan ekonomi. (azf)

Sumber: Investing.com

RELATED NEWS
Ekspektasi Suku Bunga Tekan Dolar AS...
Wednesday, 13 August 2025 15:39 WIB

Indeks Dolar AS (DXY), yang mengukur nilai Dolar AS (USD) terhadap enam mata uang utama, melanjutkan penurunan untuk sesi kedua berturut-turut dan diperdagangkan di sekitar 97,80 selama jam perdaganga...

Dolar Rebound Saat Pelaku Pasar Tunggu Petunjuk Suku Bunga...
Wednesday, 13 August 2025 11:04 WIB

Indeks dolar menguat saat para pedagang menunggu komentar dari pejabat Federal Reserve untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai kebijakan bank sentral setelah angka inflasi yang rendah meningk...

Dolar melemah karena data inflasi AS...
Wednesday, 13 August 2025 04:10 WIB

Dolar melemah secara keseluruhan pada hari Selasa setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen AS meningkat moderat pada bulan Juli, sehingga tetap membuka kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal ...

Data CPI Tekan Dolar, Ekspektasi Rate Cut Menguat...
Tuesday, 12 August 2025 20:02 WIB

Indeks Dolar Bloomberg turun 0,3% setelah data inflasi AS sejalan dengan perkiraan, mendorong imbal hasil obligasi AS turun di seluruh tenor. Inflasi utama naik 0,2% MoM (sesuai estimasi), sedangkan i...

Dolar Melemah Jelang Data Inflasi AS, Sterling Menguat...
Tuesday, 12 August 2025 16:58 WIB

Dolar AS turun tipis pada hari Selasa(12/8) menjelang rilis laporan inflasi konsumen terbaru AS, yang dapat memengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Pada pukul 04:15 E...

LATEST NEWS
Saham Hong Kong Menguat untuk Sesi ke-4

Saham Hong Kong naik 53 poin atau 0,2% menjadi 25.659 pada sesi pagi Kamis (14/8), menguat untuk hari keempat ke level tertinggi dalam tiga minggu. Sentimen menguat oleh rekor penutupan untuk S&P 500 dan Nasdaq di Wall Street untuk hari kedua...

Ketenagakerjaan Australia Capai Rekor Baru

  Ketenagakerjaan di Australia meningkat sebesar 24.500 ke rekor tertinggi 14,64 juta pada Juli 2025, meningkat tajam dari kenaikan 1.000 yang direvisi turun pada bulan sebelumnya, tetapi sedikit di bawah konsensus pasar sebesar...

Bessent Desak The Fed Mulai Pangkas Suku Bunga di September

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Rabu (13/8) bahwa suku bunga jangka pendek seharusnya 1,5 hingga 1,75 poin persentase lebih rendah dari level saat ini, mendesak The Fed untuk memulai serangkaian pemangkasan dimulai dengan...

POPULAR NEWS
Scott Bessent Kupas Tarif, Defisit, & Strategi Ekonomi Trump
Tuesday, 12 August 2025 07:22 WIB

Pada tanggal 6 April, hari Minggu setelah Donald Trump mengumumkan tarif "Hari Pembebasan", Menteri Keuangan Scott Bessent bergabung dengan presiden...

Pidato Trump Dalam Mengatasi Masalah Di dalam Negeri Amerika
Monday, 11 August 2025 23:29 WIB

Presiden AS Donald Trump dalam pidatonya pada Senin malam (11/8) menyatakan tekad untuk "membebaskan" Washington D.C. dari kejahatan, kekerasan, dan...

55% Ekspor India ke AS Terkena Tarif Trump
Monday, 11 August 2025 16:41 WIB

Sekitar 55% dari ekspor barang dagangan India ke Amerika Serikat akan dikenai tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, kata...

India Respon Tarif Trump dengan Boikot Produk AS
Monday, 11 August 2025 15:53 WIB

Dari McDonald's dan Coca-Cola hingga Amazon dan Apple, perusahaan multinasional asal AS menghadapi seruan boikot di India karena eksekutif bisnis...